Karena tidak memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, masyarakat Jorong Koto Ateh, Nagari Aia Batumbuek, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat membuang sampah di pinggir jalan lintas nasional.
Lita, warga Jorong Koto Ateh Nagari Aia Batumbuek mengatakan masalah sampah tersebut makin meresahkan. Sebab berawal dari membuang sampah sembarangan akhirnya menjadi kebiasaan. “Orang lain jadi berpikir di sana adalah tempat pembuangan akhir,” katanya pada Minggu, 28 Mei 2023.
Krisis sampah di Nagari Aia Batumbuek makin parah, terutama di Lekok Singo. Wilayah tanpa perumahan dan berjurang di Jalan Padang-Alahan Panjang itu merupakan batas antara Jorong Sangkar Puyuh dan Jorong Koto Ateh. Sampah tersebut umumnya berasal dari sampah rumah tangga.
Saat ini kondisi pinggir jalan di sana bertambah parah karena masyarakat jorong lain dan pengendara yang lewat juga membuang sampah di sana. Bahkan terkadang ditemui pedagang sayur membuang berkarung-karung sayuran busuk di pinggir jalan itu.
Saat ini jurang di pinggiran Lekok Singo penuh dengan gunungan sampah. Tidak tertutup kemungkinan suatu saat gunungan sampah itu akan terbawa arus sungai yang mengalir di bawah jurang itu. Sementara di pinggir jalannya dipenuhi tumpukan sampah yang bertebaran. Jalan yang menghubungkan Provinsi Sumatera Barat dengan Kabupaten Kerinci di Provinsi Jambi itu kini berbau tidak sedap.
Selain di Lekok Singo, masyarakat Jorong Koto Ateh juga membuang sampah di sekitar Posko Pendakian Gunung Talang. Sebelumnya terdapat lokasi yang dijadikan tempat sementara untuk mengumpulkan sampah dari para pendaki. Lokasi tersebut berada kurang dari 100 meter di samping pos.
Masih berkaitan dengan sampah, meningkatnya tren pariwisata di Danau Kembar membuat masyarakat cemas, apalagi setelah musim lebaran lalu. Perkebunan teh di Jorong Koto Ateh, yaitu Tanah Hitam yang menjadi tempat persinggahan para wisatawan dipenuhi dengan sampah. Hal ini diakibatkan belum adanya manajemen pengelolaan di kawasan ekowisata itu.
Untuk mengatasi masalah sampah, Pemerintah Nagari Aia Batumbuek sudah membangun bak sampah di beberapa titik di Jorong Koto Ateh, namun tidak digunakan secara maksimal. Salah satu bak sampah berada dekat dengan rumah salah seorang warga dan membuat warga lain enggan membuang sampah di sana. Hal ini dikarenakan tidak adanya program lanjutan dari pembuatan bak sampah. Juga tidak ada transportasi yang meneruskan sampah ke TPA.
Krisis pengelolaan sampah di Nagari Aia Batumbuek tidak hanya terdapat di Jorong Koto Ateh, tapi juga di Jorong Koto Baruah. Di sini masyarakat mempunyai kebiasaan membuang sampah di sungai. “Biasanya sampah dibakar tapi orang yang rumahnya dekat sungai membuang sampahnya ke sungai,” kata Zainimar, warga Jorong Koto Baruah pada Senin, 29 Mei 2023.
KELESTARIAN LINGKUNGAN
Letak Nagari Aia Batumbuek yang berada di kaki Gunung Talang dan berada di kawasan hulu sungai sangat penting bagi kelestarian lingkungan. Jika masyarakat terus-menerus membuang sampah ke sungai akan berdampak langsung bagi banyak daerah lain yang berada di kawasan hilir sungai.
Sebagai upaya menanggulangi krisis sampah di nagari, Pemerintahan Nagari Aia Batumbuek sudah merencanakan membuat TPA. Namun hingga saat ini belum bisa diwujudkan. Pemerintah nagari mengusulkan dua lokasi untuk dijadikan TPA, namun salah satunya tidak lolos AMDAL (Analisi Mengenai Dampak Lingkungan) dan lokasi lainnya masih dalam tahap negosiasi.
“Pemilik lahan sudah menghibahkan lahannya, namun masyarakat pemilik lahan di sekitarnya tidak setuju,” kata Mardiyah, Kepala Seksi Pemerintahan Nagari Aia Batumbuek, Senin, 29 Mei 2023.
Hingga saat ini Pemerintah Nagari Aia Batumbuek masih melobi para pemilik lahan. (Julia Lara Zamzamy)
)* Julia Lara Zamzamy, jurnalis warga Perhutanan Sosial dari Nagari Aia Batumbuek, Kecamatan gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat adalah peserta Pelatihan Jurnalisme Warga KKI Warsi di UNP Hotel & Convention Center, Padang, 26-29 Mei 2023.