Pada pagi hari di dalam hutan yang senyap, di atas pohon kruing setinggi 20 meter, tiba-tiba terlihat dua ekor simakobu remaja dengan warna yang...
Oleh: Febrianti ENTAKAN kaki empat orang sikerei yang sedang muturuk (menari) terdengar keras di lantai papan khusus untuk menari di d...
Oleh: Febrianti HUJAN pertama pada awal Agustus mengakhiri musim kemarau di pesisir Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai. Sumur-sumur yang mengerin...
Oleh: Desti Ariani ADA pepatah orang Simatalu yang sebelumnya pernah saya dengar dari Kak Yanti, salah seorang kerabat yang tahun lalu sudah leb...
TEU Saraki, seorang perempuan Mentawai di Dusun Muntei, Simatalu, Siberut Barat, Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, telah menyelesaikan tugas ha...
Oleh: Desti Ariani HARI PERTAMA Seperti biasa alarm kembali membangunkan saya dari tidur. Bunyi alarm yang berdering menandakan waktu sudah tiba...
Oleh: Daud Sababalat & Zulfa “KAP SIKEBBUKAT, ita sipumone kainek, anek kakap saile mui sakit simagre mai sateteu nu si pu lia, anai kuna’na...
BUNYI ‘tak, tak, tak’ terdengar berirama dari alat kayu ‘lilipat patiti’, perkakas tato tradisional Mentawai. Bentuknya melengkung dan diujungny...
ENTAKAN kaki dua orang ‘sikerei’ yang sedang menari terdengar keras di lantai kayu. Mata mereka terpejam, tangan menari, bibir mengumandangkan n...
PERJALANAN ke Pulau Siberut bersama sejumlah musisi dan seniman dalam rangkaian kegiatan kampanye "Rimba Terakhir” yang digelar WALHI dan YCM Me...
