NASI padang, sate padang, randang padang, atau serba masakan Padang tentu sudah familiar di lidah orang Indonesia. Namun belum tentu dengan minuman khas Padang.
Berikut 7 minuman unik yang mesti Anda cicipi bila berkunjung ke Kota Padang, Sumatera Barat.
- Teh Talua
Minuman yang satu ini amat populer di Sumatera Barat, karena selalu ada di setiap rumah makan dan kedai makanan atau minuman. Biasanya teh talua alias teh telur ini untuk pelengkap sarapan, sebagai penambah tenaga. Tetapi banyak juga yang membelinya pada malam hari.
Minuman ini dari campuran kocokan kuning telur ayam kampung, gula, dan bubuk vanili, lalu dicampur dengan teh yang telah diseduh air panas. Saat akan disajikan diberi seiris perasan jeruk nipis agar aromanya lebih segar. Rasanya mirip teh campur susu, namun lebih lembut dan berbuih karena menggunakan telur.
Membuatnya juga unik, tidak menggunakan mikser atau kocokan telur dari kawat. Tetapi telur dan gula dikocok dengan beberapa potong lidi, tentu saja dengan tangan yang terampil si penjual.
“Agar baunya tidak amis, jadi harus dikocok dengan lidi,” kata Rahmi, penjual teh talua di Simpang Haru, Kota Padang.
- Air Kacang
Air kacang adalah air daun kacang. Minuman berwarna hijau ini juga amat gampang dijumpai di pinggir atau di persimpangan jalan di Kota Padang. Dijual dengan gerobak dorong pada sore hingga tengah malam.
Air daun kacang diyakini berkhasiat mengobati panas dalam. Minuman ini terdiri dari cincau berwarna hijau yang mirip agar-agar, air daun kacang berdaun tujuh helai, cairan gula aren, dan air asam dari perasan jeruk nipis.
Rasanya asam segar dan cincaunya terasa lebih lembut dari agar-agar. Selain menggunakan air asam, minuman air daun kacang ini juga ada yang dicampur santan dan rasanya tentu saja lebih enak. Namun, menurut penjualnya, kalau pakai santan, khasiat untuk mengobati panas dalam jadi hilang.
Penjualnya akan mencampur satu persatu bahan minuman ke dalam gelas dari botol-botol yang berisi air daun kacang, air gula aren, air asam, santan, dan cincau.
- Jus Pinang Muda
Jus dari buah pinang muda yang pahit ini mulai populer di Padang sejak 2000-an. Disediakan di rumah makan dan kedai minuman di pinggir jalan di Kota Padang. Namun tidak begitu banyak penjualnya.
Biasanya sebagai penanda bila ada yang menjual jus pinang muda akan terlihat dari setandan buah pinang yang digantung di depan kedai minuman atau rumah makan.
Jus pinang muda bisa dibeli di Jalan Imam Bonjol depan Balai Kota Padang. Jus ini banyak dijual pada sore hingga malam hari. Khasiatnya konon untuk meningkatkan stamina pria dan mengobati badan yang pegal.
Jus ini terbuat dari beberapa butir pinang muda yang dikorek isinya, dicampur kuning telur ayam kampung, madu dan susu kental manis, serta segelas air panas.
Selain itu ada juga penjual jus pinang muda yang menambahkan campurannya dengan air jahe. Aroma jahe lebih terasa dan minuman ini jadi lebih hangat.
- Sekotang
Minuman ini mirip bandrek, karena menggunakan air jahe, gula, dan susu kental manis. Namun bedanya, kalau sekotang memakai cemilan, sedangkan bandrek hanya air jahe, gula, dan susu. Cemilannya terdiri dari potongan roti tawar kecil-kecil persegi, kacang tanah sangrai, kacang hijau yang sudah direbus, dan sagu mutiara.
Salah satu minuman sekotang yang enak ada di Jalan Imam Bonjol, depan Balai Kota Padang. Dijual dengan gerobak di trotoar dari sore hingga tengah malam. Minuman ini paling pas dinikmati saat hujan turun dan udara dingin, karena bisa menghangatkan badan.
Rahmat Hidayat, penjual Sekotang di Jalan Imam Bonjol amat cekatang meramu semangkuk sekotang. Ia mencampur beberapa potong roti tawar, sesendok kacang tanah, kacang hijau, dan sagu mutiara, serta cairan gula dan susu kental manis.
Campuran ini lalu diguyuri air jahe panas yang telah dicampur daun pandan. Pedas jahe terasa di tenggorokan.
Cemilan sekotang juga terasa pas, perpaduan kacang tanah sangrai yang garing serta kacang hijau yang masih bulat dan masih bisa dikunyah serta sagu mutiara. Kacang tanahnya garing karena disangrai dengan pasir.
“Bila ingin tambah tenaga, biasanya pakai kuning telur ayam, namanya jahe telur, namun cemilannya tetap sama, kacang tanah, roti tawar, dan sagu mutiara,” kata Rahmat.
- Es Cendol Mak Khatib
Es cendol Mak Khatib ini termasuk legendaris dan terkenal di Kota Padang karena dalam setiap gelas, selain berisi cendol sagu sebagai toping, ada gundukan satu sendok daging durian dan ketan putih. Rasanya legit karena dicampur cairan gula aren dan segar karena ditambahan es batu.
Cendol ini pertama kali dijual Mak Khatib di Pasa Gadang, Padang pada 1950-an.
Saking larisnya, cendol ini juga jadi langganan pejabat, sejak zaman Orde Baru seperti Harmoko hingga Jusuf Kalla. Menurut Mak Khatib yang bernama asli M. Zaini, dulu cendolnya juga kerap dibeli turis asing. Pelanggannya juga datang dari Medan dan Pekanbaru.
Kini usaha cendolnya dilanjutkan oleh empat anaknya. Ada empat gerobak cendol dengan nama Cendol Mak Khatib. Dua berada di Pasar Raya Padang di samping Balai Kota ser dua lainnya di daerah Ganting dan Kampung Kalawi.
- Es Durian Ganti Nan Lamo
Orang Padang dari dulu memang penggemar durian. Ini satu lagi es dengan campuran durian yang cukup lawas, namanya Es Durian Ganti Nan Lamo yang terletak Jalan Pulau Karam Nomor 103 B. Pertama kali dijual oleh Incek Sinyo pada 1960-an. Es durian Ganti Nan Lamo ini banyak penggemarnya, karena aroma duriannya yang tajam.
Es durian ini terdiri dari potongan cincau, tebak yang terbuat dari tepung beras dan dicetak seperti cendol, potongan agar-agar hangkue, cairan gula tebu, susu bubuk coklat, es serut, dan durian.
Durian yang sudah diblender halus disiram ke atas es campur sebagai toping, sehingga semua es tertutup pure durian yang berwarna kekuningan. Kemudian di atasnya ditambahkan susu kental manis coklat.
Menurut Vera Santoso ia adalah generasi ketiga di keluarganya yang kini ikut mengelola Es Campur Ganti Nan Lamo. Awalnya kakek buyutnya berjualan Es Tebak atau es campur. Namun agar berbeda, ditambah dengan guyuran daging durian yang dihaluskan.
“Namun kata pelanggan rasa es durian kami tidak pernah berubah, tetap sama seperti dulu, ini karena kami menggunakan durian kampung dari Pesisir Selatan yang rasanya manis dan agak pahit, serta gasnya berbau tajam,” kata Vera.
Selain menyajikan es durian, kedai ini juga menyajikan es krim rasa durian dan jus durian. Saking ramainya, setiap minggu untuk membuat es durian warung ini menghabiskan seribu buah durian.
- Es Tebak
Es Tebak juga salah satu es campur yang khas dari Padang. Es Tebak ini banyak dijual di berbagai lokasi di Pasar Raya Padang, Simpang Kinol, Kampung Pondok, dan di pasar tradisional lainnya di Kota Padang.
Yang paling khas dari es campur ini adalah pada tebaknya. Tebak ini terbuat dari tepung beras yang dimasak dan dicetak dalam cetakan cendol, sehingga bentuknya mirip cendol, tetapi lebih keras dan berwarna putih. Mirip serutan kelapa muda.
Selain tebak, campuran lainnya adalah cincau, potongan agar-agar hangkue warna merah jambu, nangka, dan tape singkong. Ada juga yang menambahkan dengan manisan kolang-kaling.
Kemudian campuran es ini diberi es serut yang banyak dan disiram air gula tebu. Topingnya adalah berbagai sirop warna warni serta susu kental manis. (Febrianti/JurnalisTravel.com)
CATATAN: Tulisan dan foto-foto (berlogo) ini adalah milik JurnalisTravel.com. Dilarang menyalin-tempel di situs lainnya atau keperluan publikasi cetak tanpa izin. Jika berminat bisa menghubungi redaksi@jurnalistravel.com. Terima kasih untuk anda bantu bagikan dengan tautan.(REDAKSI)