Di Kota Payakumbuh para pemilik itik memperagakan lomba pacu itik 100 meter. Ini lomba tradisional setiap musim habis panen padi bagi petani dan peternak itik dengan mengadu terbang itik-itik mereka. Itik terjauh terbang akan menjadi juara. Ini jelas bukan sembarang itik, tapi itik pilihan yang terlatih.
Di Kota Pariaman, ditampilkan adu beruk (monyet) memanjat dan memetik kelapa. Monyet terlatih yang sehari-hari bertugas dan disewa masyarakat untuk memetik kelapa yang tingginya terkadang lebih 30 meter memperlihatkan ketangkasannya. Dua ekor monyet bisa membedakan perintah mengampil kelapa hijau dan kuning, di bawah dan di atas. Jangan heran dengan mereka,karena di Padang Pariaman ada sekolah beruk untuk melatih sejumlah beruk piawai memetik kelapa.
Tari yang ditampilkan para gadis nan rancak dan bujang yang gagah adalah pemandangan di setiap start dan finish. Tapi penampilan mereka selalu hadir dengan kreasi yang baru.
Atraksi budaya dan kesenian memang daya pikat tersendiri Tour de Singkarak, membuat sembilan hari terasa singkat. Sumatera Barat memang menyimpan banyak khazanah budaya. Tentu bisa pula dinikmati sambil mengagumi kuliner "masakan padang" yang terkenal itu. (Syofiardi Bachyul Jb/ JurnalisTravel.com)
Tulisan dan foto-foto ini adalah hak milik JurnalisTravel.com dan dilarang mengambil atau menyalin-tempel di situs lainnya atau keperluan publikasi cetak di media lain tanpa izin. Jika Anda berminat pada tulisan dan foto bisa menghubungi redaksi@jurnalistravel.com untuk keterangan lebih lanjut. Kami sangat berterima kasih jika Anda menyukai tulisan dan foto untuk diketahui orang lain dengan menyebarkan tautan (link) ke situs ini. Kutipan paling banyak dua paragraf untuk pengantar tautan kami perbolehkan. (REDAKSI)